Penulis: TEUKU HAFIZH FAKHREZA, SE
Abstrak:
Pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan yang berkeadilan di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga berupaya melakukan pembangunan pembangunan yang mampu
memberikan multiplier effect, salah satunya dengan membangun kawasan industri yang berada
di setiap pulau di Indonesia yang akan menumbuhkan gairah perekonomian di sekitar wilayah
pembangunan dan pengembangan kawasan industri tersebut. Sebagai contoh, pembangunan dan
pengembangan kawasan industri ini akan memicu berkembangnya industri-industri lain, seperti real
estate, restoran, perhotelan, dan lain-lain
Penulis: LINIA SISKA RISANDI
Abstrak:
Pangan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi semua orang. Oleh karena itu,
terjadinya krisis pangan di beberapa negara saat ini tentu perlu menjadi perhatian khusus bagi
Indonesia. Dampak krisis pangan dunia ini dinilai akan berimbas pada sektor pangan nasional.
Pemerintah perlu memperhatikan produksi dan produktivitas komoditas pangan nasional, yaitu
utamanya komoditas beras dan jagung, agar kebutuhaan stok pangan nasional tetap terpenuhi
untuk masyarakat.
Penulis: IRANISA, SE.,M.Acc
Abstrak:
Program wajib belajar 12 tahun merupakan salah satu program prioritas nasional guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Namun sampai dengan tahun 2021,
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Indonesia hanya sampai kelas 2 SMP, sedangkan peluang
menempuh pendidikan sebenarnya bisa mencapai Diploma I (D1). Hal ini mengindikasikan bahwa
kebijakan-kebijakan pemerintah untuk program wajib belajar 12 tahun di Kemendikbudristek belum
maksimal, di antaranya alokasi anggaran untuk program wajib belajar 12 tahun di Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mengalami penurunan
secara signifikan serta realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang meningkat tapi masih
banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang putus sekolah. Oleh karena itu, pemerintah harus
mengevaluasi kembali kebijakan-kebijakan yang ada, sehingga ketercapaian program wajib belajar
12 tahun dapat lebih optimal
Penulis: EMILLIA OCTAVIA, ST.,M.Ak
Abstrak:
Di tahun 2023, pagu indikatif Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan dialokasikan untuk
pembangunan beberapa target output prioritas. Beberapa tantangan dalam mencapai target
tersebut yaitu hambatan pada pembangunan infrastruktur, tingginya biaya logistik, efektivitas
pembangunan infrastruktur, pengendalian over dimension over load, keterbatasan pendanaan, dan
belum optimalnya penyelenggaraan pendidikan vokasi. Beberapa langkah yang perlu dilakukan
Kemenhub, yaitu berkoordinasi dengan stakeholder terkait penyediaan lahan, mendorong
kesepakatan regulasi layanan jasa kepelabuhanan serta perbaikan sistem National Logistics
Ecosystem (NLE), sinkronisasi dan integrasi penyediaan infrastruktur, penggunaan teknologi
jembatan timbang, mengembangkan implementasi skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan
Usaha (KPBU), serta koordinasi dengan industri dan dunia kerja (IDUKA) terkait pendidikan vokasi.
Penulis: MUTIARA SHINTA ANDINI, S.E., M.E.K.K.
Abstrak:
Kementerian Agama (Kemenag) adalah salah satu dari 10 Kementerian/Lembaga (K/L) yang
memiliki pagu APBN terbesar dengan peningkatan anggaran dari Rp60,18 triliun pada tahun 2017
menjadi Rp69,01 triliun pada pagu indikatif dalam KEM-PPKF tahun 2023. Alokasi anggaran yang
cukup besar menjadikan efektivitas serta akuntabilitas dana APBN yang dianggarkan melalui
Kemenag menjadi sangat penting. Oleh karena itu, beberapa hal yang menjadi catatan penting,
khususnya daIam penetapan pagu indikatif Kemenag, antara lain dominasi anggaran program
generik dukungan manajemen, dominasi komposisi anggaran pendidikan Kemenag, akuntabilitas
anggaran pendidikan Kemenag, serta optimalisasi pemanfaatan SBSN dalam proyek-proyek
strategis nasional Kemenag
Penulis: RIZA ADITYA SYAFRI, S. AK., M.E.
Abstrak:
Di tengah pemulihan ekonomi nasional, pelaksanaan pemilu tahun 2024 mendatang menjadi
tantangan bagi belanja APBN. Sedikitnya Rp76,6 triliun diperlukan dalam persiapan pelaksanaan
pemilu yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Tingginya anggaran pemilu 2024 tidak
terlepas dari meningkatnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam pemilu 2024, serta peningkatan
honorarium bagi para petugas ad hoc pada penyelenggaraan pemilu 2024. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan menuju pemilu 2024 di antaranya efisiensi beberapa pos anggaran di KPU RI,
optimalisasi pengelolaan anggaran di KPU RI, memperhatikan TKDN dalam pengadaan logistik
pemilu, serta memperbaiki proses rekrutmen petugas badan ad hoc.
Penulis: NOVA AULIA BELLA
Abstrak:
Anggaran Kementerian ATR/BPN di tahun 2023 mencapai Rp7,49 triliun. Beberapa isu yang
perlu menjadi perhatian Kementerian ATR/BPN di antaranya adalah isu terkait percepatan
pelaksanaan KPBU untuk percepatan pembangunan infrastruktur di lingkungan Kementerian ATR/
BPN, masih tingginya konflik agraria, serta kontroversi pembentukan bank tanah. Berdasarkan
IHPS semester II tahun 2020, BPK juga memberikan catatan kepada Kementerian ATR/BPN terkait
dengan penetapan target dan lokasi kegiatan PTSL per tahun belum dapat menjamin terpenuhinya
target yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024.
Penulis: Arjun Rizky Mahendra N
Abstrak:
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 4 menyebutkan bahwa negara memprioritaskan
anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) persen dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Adapun dalam beberapa kurun waktu
terakhir, Kementerian Agama (Kemenag) termasuk ke dalam kementerian/lembaga (K/L) yang
mendapatkan alokasi anggaran terbesar. Hal ini disumbang oleh besarnya anggaran pendidikan
yang terdapat dalam Kemenag. Namun dalam pelaksanaanya, masih terdapat beberapa tantangan
yang perlu untuk diselesaikan, guna mendukung mewujudkan manusia-manusia Indonesia yang
berkualitas.
Penulis: HIKMATUL FITRI, SE.,M.Sc
Abstrak:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan memiliki tugas pengawasan intern atas
akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014. Kinerja BPKP 2020-2021 secara umum mencapai
target yang telah ditetapkan dalam Renstra BPKP 2020-2024 dengan hasil evaluasi pengukuran
atas 6 (enam) sasaran strategis dengan 16 (enam belas) Indikator Kinerja Utama. Namun, terdapat
beberapa indikator kinerja yang masih sangat perlu untuk ditingkatkan, di antaranya penerapan
manajemen risiko dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi, sehingga diharapkan tujuan
pembangunan nasional dapat tercapai dengan optimal
Penulis: DEASY DWI RAMIAYU, S.E.
Abstrak:
Sepanjang tahun 2017-2019, kinerja industri tekstil dan pakaian jadi terus meningkat. Peningkatan
ini merupakan potensi besar bagi industri Indonesia. Namun adanya pandemi Covid-19 di tahun
2020 berdampak pada penurunan kinerja industri ini. Padahal, saat ini industri tekstil menjadi
sektor prioritas pengembangan dalam Making Indonesia 4.0, sehingga pelaksanaan program yang
dicanangkan untuk tahun 2021 masih jauh dari harapan. Berbagai tantangan yang dihadapi antara
lain masih tingginya ketergantungan impor bahan baku, rendahnya daya saing investasi, tingginya
biaya energi, kurang produktifnya mesin industri yang digunakan, regulasi, serta risiko impor.
Penulis: FADILA PUTI LENGGO GENI, SE.,MM
Abstrak:
Belum adanya peraturan khusus yang menyasar pada pelindungan hak dan kewajiban pekerja
digital, serta belum menyeluruhnya dukungan terhadap pengusaha digital dapat menghambat dunia
digital sebagai sumber pertumbuhan negara. Hal-hal yang perlu pemerintah lakukan untuk menunjang
ekosistem pekerja digital adalah kejelasan klasifikasi pekerja digital, status pekerja digital di industri,
regulasi upah dan waktu kerja freelancer, serta hak-hak pekerja digital seperti jaminan dan asuransi.
Selain itu, untuk menunjang SDM, pemerintah perlu mengkaji ulang tentang kemudahan pekerja
asing, membuat program peningkatan kompetensi pekerja digital, dan penekanan untuk menyerap
pekerja dalam negeri terlebih dahulu. Pemerintah juga perlu membuat regulasi terhadap sektor
industri prioritas dari dunia digital untuk mendukung pengembangan, keamanan, dan kemudahan
dalam usaha.
Penulis: TIO RIYONO, S.E.
Abstrak:
Belanja fungsi ketertiban dan keamanan merupakan tanggung jawab pemerintah dalam menjamin
rasa aman di tengah masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Dibutuhkan tinjauan atas belanja tersebut untuk memastikan bahwa anggaran yang dikeluarkan
memberikan dampak peningkatan rasa aman masyarakat. Berdasarkan hasil telaah, terindikasi
bahwa belanja fungsi ketertiban dan keamanan selama kurun waktu 2005-2022 belum optimal.
Oleh karena itu, DPR RI perlu menggali program pemerintah apa saja yang bisa dioptimalkan di
belanja fungsi ketertiban dan keamanan, terutama POLRI sebagai kementerian/lembaga dengan
alokasi anggaran terbesar. DPR RI juga perlu mendorong upaya pencegahan dan penanggulangan
gangguan keamanan menjelang pemilu 2024 yang tercermin dalam belanja fungsi ketertiban dan
keamanan.
Penulis: RAHAYUNINGSIH
Abstrak:
Kementerian Koperasi dan UKM menerbitkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor
8 Tahun 2021 Tentang Koperasi dengan Model Multi Pihak (PermenkopUKM No. 8 Tahun 2021)
sebagai bentuk strategi dalam pengembangan kelembagaan koperasi. Koperasi Multi Pihak adalah
koperasi dengan model pengelompokkan anggota berdasarkan peranan kelompok pihak anggota
dalam suatu lingkup usaha tertentu yang disesuaikan dengan kesamaan kepentingan ekonomi,
keterkaitan usaha, potensi, dan kebutuhan anggota. Tujuannya untuk memperbesar volume dan
keberlanjutan bisnis bagi seluruh stakeholder yang terlibat di dalamnya. Koperasi Multi Pihak di
Indonesia dianggap terminologi baru dalam dunia perkoperasian, untuk itu pemerintah perlu segera
menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Koperasi Multi Pihak untuk menjadi
pedoman bagi para stakeholder serta peran pendamping dalam mengimplementasikan Koperasi
Multi Pihak.
Penulis: MUTIARA SHINTA ANDINI, S.E., M.E.K.K.
Abstrak:
Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia karena peningkatan permintaan global di masa
pemulihan ekonomi, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang memanas mengakibatkan implikasi
yang tidak ringan bagi perbaikan ekonomi, baik di level global maupun nasional. Perekonomian
Indonesia pada 2021 telah lepas dari resesi dan mampu tumbuh positif di tingkat 3,69 persen.
Capaian pertumbuhan ekonomi ini sekaligus menandakan fase pemulihan ekonomi nasional berjalan
di sepanjang tahun 2021. Pos penerimaan negarapun tercatat surplus dan meningkat tajam pada
kuartal I tahun 2022. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen serta optimisme
penerimaan negara tersebut menyiratkan upaya pemulihan ekonomi yang lebih akseleratif sehingga
dapat segera menjalankan agenda transformasi ekonomi. Namun, lonjakan harga minyak dunia
dapat menjadi batu sandungan bagi pemulihan ekonomi dan meningkatkan ketidakpastian dunia
bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk dapat siaga dalam menghadapi momentum
pemulihan ekonomi di tengah tantangan konflik geopolitik global serta kenaikan harga minyak dunia.
Penulis: TEUKU HAFIZH FAKHREZA, SE
Abstrak:
Pemerintah berharap pariwisata dapat kembali bergairah seiring dengan pemulihan ekonomi
dan menurunnya kasus Covid-19. Dalam memanfaatkan momentum itu, pemerintah meresmikan
holding BUMN yang bergerak dalam pengelolaan pariwisata dan pendukungnya. Pembentukan dan
pengembangan holding BUMN pariwisata ini adalah upaya pemerintah dalam membentuk sebuah
ekosistem pariwisata yang terkoneksi dengan seluruh elemen pendukungnya
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Lantai 6, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. 021-5715.269 / 5715.635 / 5715.656 - Fax. 021-5715.635