Data Buletin APBN

Vol. VII / Edisi 8 - Mei 2022

Penulis: ROSALINA TINEKE KUSUMAWARDHANI, S.E., M.M.
Abstrak:
Logam Tanah Jarang (LTJ) menjadi salah satu komoditas yang dianggap berharga di Indonesia. Pengembangan LTJ menjadi penting mengingat LTJ dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai industri elektronik, industri otomotif, industri pertahanan, serta dapat digunakan sebagai energi yang ramah lingkungan. Tiongkok sebagai penghasil utama LTJ dunia mengurangi pasokan yang menyebabkan melambungnya harga LTJ. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi lokasi pilihan bagi importir ataupun investor dari berbagai negara dalam mengembangkan komoditas LTJ. Mengingat potensi LTJ di Indonesia, pemerintah perlu memperhatikan penyusunan roadmap LTJ, persiapan offtaker dalam negeri, mengontrol aktivitas penambang ilegal, serta perlu adanya regulasi yang mengatur penambangan LTJ.

Penulis: TAUFIQ HIDAYATULLAH, SE
Abstrak:
Pemerintah, melalui RPJMN 2020-2024, menargetkan rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,95 persen di tahun 2024. Namun sampai dengan saat ini, rasio kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,47 persen. Beragam upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan rasio kewirausahan di Indonesia, namun dalam perjalanannya, pemerintah menghadapi beberapa tantangan, mulai dari rendahnya indeks kesehatan ekosistem kewirausahaan Indonesia, belum adanya basis data UMKM yang terintegrasi, sampai dengan kurangnya dukungan sistem pendidikan di Indonesia.

Penulis: MUJIBURRAHMAN
Abstrak:
Di tengah bayangan risiko ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina, pemerintah menargetkan penurunan tingkat kemiskinan hingga sebesar 1,21-0,71 percentage point (pp). Data yang dirilis oleh BPS sejak 2015 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kemiskinan mengalami perlambatan penurunan (hanya sebesar 0,48 pp), atau 50 persen lebih lambat dibanding periode 2007-2014. Tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai penurunan tertinggi sebesar 0,58 pp pada 2017. Pemerintah harus lebih realistis dalam menetapkan target penurunan kemiskinan pada tahun depan dengan mempertimbangkan data dan kebijakan, serta faktor eksternal yang penuh dengan ketidakpastian.




Vol. VII / Edisi 22 - November 2022

Penulis: ORLANDO RAKA BESTIANTA, S.E.
Abstrak:
Udang (HS 030617) merupakan komoditas unggulan hasil perikanan Indonesia. Presiden Jokowi memiliki optimisme terhadap udang Indonesia dengan mendorong ekspor udang pada tahun 2024 sebesar US$4,3 miliar. Hal tersebut didukung karena ekspor udang Indonesia mengalami pertumbuhan secara terus-menerus. Perubahan pola makan masyarakat dunia dari red meat menjadi white meat juga merupakan faktor pertumbuhan ekspor komoditas udang di Indonesia. Namun, terdapat beberapa masalah untuk mendukung optimisme tersebut.

Penulis: ROSALINA TINEKE KUSUMAWARDHANI, S.E., M.M.
Abstrak:
Di tengah perlambatan akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan industri aplikasi dan game Indonesia justru menunjukkan kinerja positif. Bahkan industri ini menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia. Tahun 2022, nilai transaksi game, streaming film, MoD di tanah air diprediksi mencapai US$6,4 miliar dan meningkat menjadi US$11 miliar tahun 2025. Meski berkembang signifikan, terdapat ada pekerjaan rumah dalam mengembangkan ekonomi kreatif digital Tanah Air. Kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah, minimnya Sosialisasi HKI, tantangan SDM dan persiapan sarana pendukung infrastruktur digital menjadi tantangan bagi pemerintah.

Penulis: EMILLIA OCTAVIA, ST.,M.Ak
Abstrak:
Konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan dan faktor cuaca buruk menyebabkan terganggunya rantai pasok dan melonjaknya harga komoditas pangan termasuk gandum. Kondisi tersebut dapat berdampak pada inflasi pangan dan ketahanan pangan Indonesia. Di sisi lain, tanaman sagu berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif karena adanya hutan sagu yang luas, produksi dan produktivitas yang tinggi, kandungan karbohidrat yang tinggi, serta dapat digunakan dalam berbagai bentuk olahan. Namun, masih terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan sagu antara lain pengolahan yang masih bersifat tradisional, kondisi alam, penggunaan teknologi yang masih terbatas, keterbatasan pada distribusi, investasi yang masih terbatas dan mindset konsumen yang sudah terbiasa mengonsumsi produk olahan dari gandum.




Vol. VII / Edisi 21 - November 2022

Penulis: TEUKU HAFIZH FAKHREZA, SE
Abstrak:
Pariwisata menjadi sektor yang paling terkontraksi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama 2 tahun terakhir, beberapa daerah yang bergantung dengan sektor pariwisata mengalami perlambatan ekonomi yang luar biasa. Tahun 2022 menjadi tahun yang ditargetkan menjadi titik balik bagi pariwisata di Indonesia. Dalam RPJMN tahun 2020-2024 Pemerintah menetapkan Bukittinggi-Padang menjadi salah satu DPP baru yang akan ditetapkan oleh Pemerintah.

Penulis: MUHAMMAD ANGGARA TENRIATTA SIREGAR, S.E.
Abstrak:
Pariwisata menjadi sektor yang paling terkontraksi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama 2 tahun terakhir, beberapa daerah yang bergantung dengan sektor pariwisata mengalami perlambatan ekonomi yang luar biasa. Tahun 2022 menjadi tahun yang ditargetkan menjadi titik balik bagi pariwisata di Indonesia. Dalam RPJMN tahun 2020-2024 Pemerintah menetapkan Bukittinggi-Padang menjadi salah satu DPP baru yang akan ditetapkan oleh Pemerintah.

Penulis: OLLANI VABIOLA BANGUN, SIP.,MM
Abstrak:
Isu kerusakan lingkungan saat ini menjadi perhatian yang penting bagi seluruh negara. Salah satu permasalahan lingkungan yang krusial adalah terkait sampah. Bank dunia menyebutkan bahwa setiap tahunnya volume sampah dunia terus bertambah. Di Indonesia permasalahan sampah juga menjadi salah satu prioritas pemerintah mengingat Indonesia memiliki target penurunan emisi di tahun 2030. Adapun beberapa permasalahan terkait sampah di Indonesia yaitu volume sampah yang terus meningkat, penanganan sampah belum optimal, pengelolaan TPA belum memadai, serta minimnya kesadaran masyarakat dan OPD. Oleh karena itu, penerapan ekonomi sirkular diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan sampah di Indonesia guna mewujudkan target ekonomi hijau.




Vol. VII / Edisi 20 - Oktober 2022

Penulis: ERVITA LULUK ZAHARA, S.E., M.E.
Abstrak:
Terdapat beberapa tantangan ekspor rempah Indonesia dalam hal pemenuhan standar mutu/ persyaratan standar ekspor yang memenuhi standar keamanan pangan, penanganan pra dan pasca panen serta tantangan administrasi. Dalam dokumen Lampiran I Narasi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 disebutkan bahwa pada tahun 2023 ekspor akan didorong untuk tumbuh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional

Penulis: ORLANDO RAKA BESTIANTA, S.E.
Abstrak:
Usulan pengenaan cukai ban belakangan ini kembali mengemuka, sebelumnya wacana tersebut sudah pernah muncul pada tahun 2008. Apabila berkaca kepada negara bagian di Amerika Serikat sebagian besar sudah menerapkan cukai terhadap ban, sedangkan di kawasan ASEAN Brunai Darussalam tercatat sebagai salah satu negara yang telah melakukan hal serupa. Adapun pengenaan cukai ban sendiri mendapatkan penolakan dari Asosiasi Pedagang Ban Indonesia (APBI)

Penulis: LEO ISKANDAR, S.E
Abstrak:
Tindak pidana pencucian uang membawa dampak merugikan baik dari sisi moneter dan fiskal. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah dalam pencegahan tindak pidana pencucian uang di Indonesia. Namun, upaya tersebut masih terdapat tantangan antara lain kegiatan pemilu (risiko terjadi pencucian uang kampanye)




Vol. VII / Edisi 19 - Oktober 2022

Penulis: TAUFIQ HIDAYATULLAH, SE
Abstrak:
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta adalah melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan seperti yang tercantum di dalam RPJMN 2020-2024. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah mulai dari mengeluarkan berbagai aturan di bidang kesehatan sampai dengan menambah jumlah sarana prasarana kesehatan. Namun begitu, masih terdapat permasalahan yang perlu diselesaikan oleh pemerintah khususnya terkait Puskesmas dan rumah sakit.

Penulis: MUJIBURRAHMAN
Abstrak:
Kebijakan subsidi BBM solar pada 2023 diarahkan untuk melanjutkan pemberian subsidi tetap sebagaimana ditempuh sejak 2015. Namun besaran subsidi tetap per liternya mengalami perubahan dari sebesar Rp500 per liter menjadi Rp1.000 per liter untuk 17 juta kiloliter. Untuk pendistribusian, pemerintah masih tetap menggunakan mekanisme distribusi terbuka. Di sisi lain, masih ditemukan persoalan penyelewengan solar bersubsidi akibat disparitas harga dengan BBM solar non subsidi di tengah pola distribusinya yang masih terbuka. Hal ini menunjukkan indikasi kuat penyaluran solar bersubsidi masih jauh dari tepat sasaran. Oleh karena itu, opsi penyaluran solar bersubsidi dengan mekanisme subsidi tertutup harus dipertimbangkan oleh pemerintah agar belanja subsidi solar lebih tepat sasaran pada 2023.

Penulis: ANDRIANI ELIZABETH
Abstrak:
Bidang pangan kembali menjadi sektor pembangunan prioritas ditahun 2023, dengan beberapa program strategis yang diupayakan dalam mewujudkan kemandirian pangan. Dalam NK RAPBN 2023, Pemerintah menyatakan bahwa sepanjang tahun 2018-2022 sudah terdapat peningkatan pada capaian output strategis yang secara langsung diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas tanaman pangan strategis. Capaian tersebut antara lain adalah peningkatan kawasan/ fasilitas penerapan budi daya pada tanaman padi, jagung dan kedelai. Namun, berbagai capaian tersebut nyatanya belum mampu mendorong produktivitas tanaman pangan strategis nasional, disebabkan oleh berbagai faktor permasalahan yang dihadapi. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program strategis dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.




← Sebelumnya 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya →