Penulis: T. Ade Surya, S.T., M.M.
Abstrak:
PEMERINTAH melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(Kementerian ESDM) berencana melakukan penyederhanaan
golongan daya listrik untuk rumah tangga nonsubsidi. Rencana
penyederhanaan ini akan dilakukan dengan menyeragamkan golongan
daya listrik 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA untuk tergabung
dalam golongan daya listrik 5.500 VA. Rencana ini sebaiknya ditinjau kembali karena masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Hal yang
paling utama adalah terkait dengan keandalan listrik.
Penulis: Rendy Alvaro, S.Sos., M.E.
Abstrak:
Transaksi pembayaran non tunai semakin hari semakin meningkat penggunaannya. Hal ini sejalan dengan peningkatan transaksi e-commerce yang berkembang pesat. Pemerintah telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk membentuk masyarakat tanpa uang tunai (Cashless Society). Kehadiran National Payment Gateway (NPG) dapat membantu upaya pemerintah dalam akses data transaksi non tunai yang terjadi di domestik. Namun penerapannya masih menghadapi kendala dari sisi regulasi, kesadaran masyarakat, infrastruktur serta akses terhadap perbankan. Selain itu, pemerintah
perlu mendorong penerapan NPG dengan regulasi yang ketat demi melindungi dan meningkatkan keamanan masyarakat dalam melakukan transaksi non tunai. yang rendah cenderung mempunyai kinerja logistik yang rendah dan masih memerlukan perbaikan pada aspek pembentuk kinerja logistik dalam LPI.
Penulis:
Abstrak:
PERMASALAHAN masa depan
pertanian Indonesia kini, tidak hanya
dari menurunnya kualitas agro
ekosistem, membanjirnya produk
impor, dan stagnasi produksi, namun
juga penurunan jumlah petani. Profesi
petani dianggap tidak menjanjikan
sehingga banyak anak muda memilih
urbanisasi untuk meningkatkan
taraf hidupnya. Dalam menyikapi hal
tersebut, perlu upaya pemerintah
dalam meningkatkan dan menarik
minat generasi muda ke sektor
pertanian
Penulis: Marihot Nasution, S.E., M.Si.
Abstrak:
Saat ini, rata-rata biaya logistik
nasional mencapai 17 persen dari
biaya produksi atau sekitar 27
persen dari PDB. Angka itu tergolong
paling boros dibanding biaya logistik
di Malaysia yang hanya 8 persen,
Singapura (6 persen), dan Filipina (7
persen) dari total biaya produksi. Hal
ini menjadi sebuah pekerjaan rumah
yang harus segera diselesaikan oleh
pemerintah, di mana pembenahan
infrastruktur harus menjadi hal yang
wajib dilakukan.
Penulis: Edmira Rivani, S.Si., M.Stat.
Abstrak:
PENGADAAN alat penting sistem
persenjataan di Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dinilai belum
transparan. Ketidaktransparanan ini
dipicu belum adanya strategi besar
yang mendasari pertahanan Indonesia.
Untuk menciptakan transparansi
dalam pengadaan alutsista, audit
sangat perlu dilakukan. Dengan
audit tersebut tentunya kita bisa
mendapatkan gambaran tentang
kerangka sistem, bekerjanya sistem
dan rekomendasi bagaimana supaya
sistem lebih andal, efisien, dan efektif.
Penulis: Jesly Yuriaty Panjaitan, S.E., M.M.
Abstrak:
SAAT ini, Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) sedang mengkaji
perubahan Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) berdasarkan Upah
Minimum Provinsi (UMP)/Upah
Minimum Kabupaten (UMK) untuk
meningkatkan tax ratio. Kebijakan
penyesuaian PTKP bukanlah kebijakan
yang tepat karena dilematisnya
dampak penyesuaian PTKP tersebut.
Untuk itu DJP perlu melakukan
reformasi perpajakan yang lebih
komprehensif antara lain melalui
reformasi kebijakan dan reformasi
administrasi.
Penulis:
Abstrak:
DEINDUSTRIALISASI bukan masalah
baru di Indonesia, gejala yang
ditunjukan semakin nyata dengan
turunnya kontribusi sektor industri
pengolahan non migas terhadap
produk domestik bruto (PDB) sejak
dekade lalu. Gejala deindustrialisasi
juga dapat dilihat dari pertumbuhan
industri yang kian merosot, berada di
bawah pertumbuhan ekonomi nasional
serta daya serap tenaga kerja di sektor
industri yang selalu lebih rendah dari
sektor jasa.
Penulis:
Abstrak:
DEINDUSTRIALISASI bukan masalah
baru di Indonesia, gejala yang
ditunjukan semakin nyata dengan
turunnya kontribusi sektor industri
pengolahan non migas terhadap
produk domestik bruto (PDB) sejak
dekade lalu. Gejala deindustrialisasi
juga dapat dilihat dari pertumbuhan
industri yang kian merosot, berada di
bawah pertumbuhan ekonomi nasional
serta daya serap tenaga kerja di sektor
industri yang selalu lebih rendah dari
sektor jasa.
Penulis: Eka Budiyanti, S.Si., M.S.E.
Abstrak:
Penulis: Ade Nurul Aida, S.E., M.E.
Abstrak:
PENETAPAN HET beras memiliki dampak positif bagi konsumen, baik dalam menjangkau harga beras maupun menjaga stabilnya harga
beras . Diluar dari itu, penetapan kebijakan tersebut juga berpotensi
menimbulkan dampak negatif, seperti tertekannya harga gabah di tingkat
petani, keengganan berinovasi dalam menghasilkan varietas yang lebih baik, tersisihnya perusahaan penggilingan skala kecil, serta kerugian bagi
pedagang.
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Lantai 6, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. 021-5715.269 / 5715.635 / 5715.656 - Fax. 021-5715.635