Data Buletin APBN

Vol. II / Edisi 23 - Desember 2017

Penulis: Marihot Nasution, S.E., M.Si.
Abstrak:
PARIWISATA bahkan telah berkembang menjadi salah satu industri terbesar di dunia, yang ditandai antara lain dengan perkembangan jumlah kunjungan turis dan pendapatan yang diperoleh dari turis internasional. Studi ini mengkaji pentingnya pariwisata bagi perekonomian Indonesia, melihat kondisi sumber daya manusia (SDM) pariwisata Indonesia baik dari tenaga profesional maupun dari masyarakat lokal, dan juga melihat sejauh mana pemerintah telah berupaya dalam meningkatkan kapasitas SDM untuk pariwisata ini.

Penulis: Slamet Widodo, S.E., M.E.
Abstrak:
Meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendorong pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur dapat menjadi modal utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam jangka panjang. Melihat karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemerintah seharusnya juga memprioritaskan upaya-upaya untuk menjaga daya beli masyarakat yang mengalami pertumbuhan melambat.




Vol. II / Edisi 3 - Februari 2017

Penulis: Dwi Resti Pratiwi, S.T., MPM.
Abstrak:
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya gas bumi. Namun seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan gas bumi semakin tinggi terutama untuk sektor industri. Dimana industri merupakan pangsa terbesar (43 persen) dalam pemanfaatan gas bumi. Sementara, saat ini pembangunan infrastruktur gas belum memadai sehingga mengakibatkan harga gas dalam negeri cukup tinggi ditambah di sisi midstream (distributor dan trader) yang menyebabkan harga gas kian melambung. Harga gas di Indonesia sendiri terbilang cukup tinggi dibandingkan beberapa negara ASEAN lainnya. Oleh karenanya perlu usaha dari Pemerintah untuk mengatur harga gas yang memberikan manfaat bagi semua pelaku gas dan industri termasuk bagi penerimaan Pemerintah sendiri.




Vol. II / Edisi 2 - Februari 2017

Penulis: Dwi Resti Pratiwi, S.T., MPM.
Abstrak:

Penulis: Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo, S.M, M.A.P., C.L.D
Abstrak:
Usaha Mikro dan Kecil di Indonesia memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. 98 persen perusahaan di Indonesia merupakan usaha mikro dan kecil namun mampu menyumbang 57 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 60 persen tenaga kerja. Pemerintah pada tahun ini menggelontorkan dana Rp110 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat dengan target 40 persen tersalurkan ke sektor produktif, naik 17,5 persen dari realisasi tahun 2016. Kenaikan ini diharapkan bisa menjadi sumber penciptaan kesempatan lapangan pekerjaan baru dan pendapatan bagi masyarakat menengah bawah.




Vol. II / Edisi 1 - Januari 2017

Penulis: Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo, S.M, M.A.P., C.L.D
Abstrak:

Penulis: Marihot Nasution, S.E., M.Si.
Abstrak:
Besarnya anggaran pendidikan ternyata belum mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Meskipun beberapa sasaran pembangunan telah tercapai namun masih banyak indikator yang memerlukan perhatian khusus. Beberapa lembaga internasional masih meletakkan pendidikan Indonesia dalam kategori rendah. Hal ini banyak disebabkan karena alokasi belanja yang kurang tepat dalam mendukung naiknya kualitas pendidikan itu sendiri. Besarnya alokasi belanja pendidikan untuk sumber daya pendidik ternyata belum mampu meningkatkan kinerja siswa dalam proses belajar mengajar.




Vol. II / Edisi 13 - Juli 2017

Penulis: Dwi Resti Pratiwi, S.T., MPM.
Abstrak:
Dengan diberikannya predikat investment grade oleh lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor (S&P) pada tanggal 19 Mei 2017, maka sudah lengkaplah perolehan predikat layak investasi dari ketiga lembaga pemeringkat terbesar yaitu S&P, Moodys dan Fitch. Predikat ini tentunya memberikan banyak peluang besar bagi perbaikan perekonomian dalam negeri mengingat Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi yang diminati. Namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diwaspadai oleh Pemerintah untuk menjaga predikat tersebut, diantaranya status Indonesia yang masih lower-middle income, commodity exporter dan capital importer, ancaman defisit fiskal yang melebar, dan gangguan kondisi politik trutama menghadapi tahun politik tahun 2019. Oleh karenanya Pemerintah tidak boleh terlena dengan euphoria kegembiraan atas hasil yang dicapai tersebut melainkan perlu dituangkan dengan kerja keras untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Penulis: Achmad Wirabrata, S.T., M.M.
Abstrak:
-




← Sebelumnya 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Selanjutnya →