Penulis: Marihot Nasution, S.E., M.Si.
Abstrak:
Belajar dari melemahnya mata uang rupiah belakangan ini, diperlukan strategi cerdas dari pemerintah untuk menyikapi kondisi tersebut jika terulang lagi. Melemahnya nilai tukar rupiah merupakan momen yang baik bagi eksportir Indonesia untuk memacu penjualannya ke luar negeri. Namun dengan kebijakan dan manuver pemerintah terutama terkait ekspor, ternyata belum mampu memacu kinerja ekspor, sehingga target pertumbuhan ekspor sebesar 11 persen di akhir tahun akan sulit tercapai. Sementara itu, pertumbuhan impor belum dapat ditekan dikarenakan Indonesia sedang dalam kondisi membutuhkan barang-barang impor untuk terus melanjutkan pembangunan infrastruktur. Selain itu ketergantungan industri manufaktur terhadap bahan baku impor juga membebani kinerja ekspor Indonesia.
Penulis:
Abstrak:
Zakat memiliki potensi untuk dikembangkan secara ekonomi. Dilihat dari pertumbuhan zakat yang terus meningkat setiap tahunnya, zakat berpotensi untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, seharusnya mampu memiliki peran aktif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan pengoptimalan potensi zakat. Namun, walaupun pertumbuhan zakat meningkat, Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dalam pengelolaannya. Tulisan ini membahas bagaimana dampak zakat terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia sebagai negara mayoritas muslim di dunia.
Penulis: Ratna Christianingrum, S.Si., M.Si.
Abstrak:
RENDAHNYA peningkatan kontribusi energi baru terbarukan dalam bauran energi dapat berdampak pada tidak tercapainya target bauran
energi sebesar 23 persen di tahun 2025. Walaupun pemerintah telah memberikan insentif bagi para pengusaha yang akan memanfaatkan dan mengembangkan energi baru terbarukan, namun realisasi investasi di sektor ini masih rendah. Hal ini disebabkan belum adanya payung hukum yang jelas dan masih tingginya harga jual listrik hasil pemanfaatan energi baru terbarukan.
Penulis: OLLANI VABIOLA BANGUN, SIP.,MM
Abstrak:
KAKAO merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor Indonesia. Kakao memiliki potensi pasar yang besar dilihat dari peningkatan konsumsi dunia dan konsumsi lokal. Indonesia sebagai negara produsen kakao ketiga terbesar di dunia diharapkan mampu
memanfaatkan peluang yang ada guna peningkatan pendapatan negara, petani kakao, dan industri pengolah kakao.
Penulis: Marihot Nasution, S.E., M.Si.
Abstrak:
DEMI memenuhi ketersediaan cadangan beras nasional agar tidak terjadi gejolak harga, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan membuka keran impor beras sebanyak 500.000 ton di awal tahun 2018. Momen ini tidak tepat mengingat di awal tahun ini adalah saatnya panen raya dan berdasarkan data Kementerian Pertanian dan kondisi historis Indonesia di tahun 2017, minimnya impor dan pasokan beras produksi sendiri ternyata mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional. Hal ini menunjukkan lemahnya koordinasi pemerintah dalam menjalankan
kebijakan ketahanan pangan bagi Indonesia.
Penulis:
Abstrak:
INDONESIA sebagai negara penerbit sukuk yang terpercaya sudah saatnya menggunakan instrumen ini untuk mempromosikan peran Indonesia dalam mendukung terciptanya bumi yang lebih nyaman dan pembangunan yang lebih berkelanjutan. Sukuk sebagai instrumen keuangan yang banyak memiliki kemiripan dengan obligasi (bond) dapat digunakan untuk mendukung program-program dalam rangka mengurangi pemanasan global dan dampaknya.
Penulis: Ade Nurul Aida, S.E., M.E.
Abstrak:
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam menarik investor sebagai upaya peningkatan investasi yaitu melalui kebijakan insentif pajak. Sayangnya peran insentif pajak sejauh ini masih kurang diminati dan dinilai belum cukup efektif. Beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut terkait permasalahan dan kendala yang menyelimuti proses pengajuan maupun prosedur serta terbatasnya industri yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Di luar itu, nyatanya iklim investasi sangat berpengaruh bagi investor dalam menentukan keputusan untuk
menanamkan modalnya (investasi). Jika saja permasalahan kendala pengajuan
mampu diatasi, kondisi iklim investasi yang kondusif, dan terdapat kerjasama dari
semua pemangku kepentingan yang mendukung maka insentif pajak tentunya
dapat berjalan optimal guna meningkatkan investasi sebagaimana harapan
selama ini.
Penulis:
Abstrak:
Gejolak perekonomian dan pasar keuangan global mulai dirasakan perekonomian Indonesia yang ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada pertengahan Mei, nilai tukar hampir menembus Rp14.200 per dolar AS dan dapat dipastikan berimbas pada seluruh postur APBN dan perekonomian. Jika mengacu pada perhitungan sensitivitas perubahan asumsi dasar nilai tukar dalam Nota Keuangan 2018 dan realisasi APBN sampai dengan April 2018, pelemahan nilai tukar masih dianggap positif terhadap APBN. Namun jika dilihat dari sisi perekonomian, melemahnya nilai tukar lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang dapat menjadi ancaman dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi
Penulis: Slamet Widodo, S.E., M.E.
Abstrak:
DUNIA saat ini tengah memasuki revolusi industri 4.0 yang telah mengubah secara drastis bagaimana industri harus berjalan. Indonesia
memiliki peluang untuk menerapkan industri 4.0 namun dalam penerapannya memerlukan strategi yang tepat agar tidak menimbulkan
beban sosial yang lebih besar, khususnya di pasar tenaga kerja domestik.
Penulis: MUJIBURRAHMAN
Abstrak:
POSISI utang pemerintah per Maret 2018 mencapai Rp4.136,39 triliun
atau 29,78 persen dari PDB atau meningkat 13,4 persen dari tahun
sebelumnya. Jumlah total utang pemerintah tersebut bersumber
dari surat berharga negara (SBN) sebesar 81,15 persen dan pinjaman
sebesar 18,85 persen. Jumlah SBN yang dikuasai asing sudah mencapai
40 persen dan pinjaman luar negeri lebih besar dibandingkan dengan pinjaman dalam negeri. Disisi lain, Belanja negara dari tambahan
utang tertinggi berasal dari sektor belanja perlindungan sosial yang naik
mencapai 848,7 persen.
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Lantai 6, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. 021-5715.269 / 5715.635 / 5715.656 - Fax. 021-5715.635