Penulis:
Abstrak:
Otonomi daerah memberikan ruang bagi pemerintah daerah dalam membangun
dan mengembangkan daerahnya secara mandiri. Peranan pemerintah daerah
sangat menentukan berhasil atau tidak terciptanya kemandirian daerah yang
selalu didambakan oleh pemerintah daerah. Sesuai dengan salah satu prinsip
otonomi daerah yaitu pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan
kemandirian daerah otonom. Dilihat bagaimana kemampuan keuangan daerah
dalam menangani PAD yang rendah dan gambaran kemandirian daerah dengan
fiskal tertinggi dan terendah di Indonesia menggunakan indeks kemandirian fiskal.
Penulis: NADYA AHDA, S.E.
Abstrak:
Pada 2 September 2021, Indonesia dan UAE akhirnya sepakat meluncurkan
perundingan IUAE-CEPA sebagai salah satu upaya Indonesia mendiversifikasi
pasar pada negara nontradisional. Salah satu cakupan kesepakatan dari IUAECEPA adalah terkait dengan perdagangan barang. Selama 5 tahun terakhir,
kinerja perdagangan kedua negara ini menunjukkan kecenderungan fluktuasi,
meskipun neracanya masih defisit bagi Indonesia. Menyimpan potensi yang cukup
menjanjikan, CEPA ini juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang harus
segera diatasi, seperti ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas
serta berbagai tantangan lain yang juga ditemui di CEPA sebelumnya.
Penulis: RAHAYUNINGSIH
Abstrak:
Industri pangan menjadi salah satu sektor andalan dalam memacu
pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini juga ditetapkan dalam Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035. Saat ini, jumlah IKM pangan
mencapai 1,86 juta unit usaha atau 43,41 persen dari total unit usaha IKM di
Indonesia. Jaminan keamanan, perlindungan konsumen, dan peningkatan daya
saing produk agro merupakan isu penting terkait industri makanan dan minuman
yang perlu didukung dengan standardisasi bahan baku, produk, dan proses.
Untuk memenuhi hal itu, dibutuhkan beberapa syarat/komitmen dalam perizinan
komersial/operasional pada IKM pangan. Namun dalam praktiknya, proses
pengurusan izin tersebut menghadapi beberapa kendala seperti besaran biaya
yang dikeluarkan pengetahuan IKM yang minim serta tempat dan sarana produksi
yang tidak memenuhi persyaratan
Penulis: DAMIA LIANA, S.E.
Abstrak:
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan kepada DPR RI tentang
penerapan cukai terhadap minuman berpemanis, hal ini disebabkan karena
tren prevalensi diabetes Indonesia konsisten mengalami peningkatan, selain
itu penerapan cukai ini juga sebagai salah satu bentuk perluasan basis pajak
untuk meningkatkan penerimaan negara. Usulan penerapan cukai minuman
berpemanis ini disambut baik oleh DPR RI dan diharapkan dapat mulai
diterapkan pada tahun 2022. Namun, usulan cukai minuman berpemanis
ini mendapat pertentangan dari pengusaha minuman berpemanis, terutama
jika diterapkan ditengah kondisi belum pulihnya perekonomian Indonesia.
Penulis: ERVITA LULUK ZAHARA, S.E., M.E.
Abstrak:
Palapa Ring merupakan infrastruktur telekomunikasi yang dibangun dalam
rangka pemerataan layanan telekomunikasi khususnya internet di Indonesia.
Proyek Palapa Ring mencakup 57 ibukota kabupaten/kota yang meliputi 3
bagian yaitu Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur
yang dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
dengan skema pembayaran ketersediaan layanan (availability payment).
Setelah 2 tahun sejak diresmikan, utilisasi Palapa Ring masih rendah dan di
tahun 2022 ditargetkan meningkat sebesar 41,6 persen. Di sisi lain, terdapat
beberapa permasalahan dalam meningkatkan utilisasi Palapa Ring diantaranya
terbatasnya jaringan akses, cakupan akses listrik, tarif sewa yang mahal,
kondisi jaringan serta kemampuan ekonomi dan literasi digital masyarakat.
Penulis: SAVITRI WULANDARI, S.E.
Abstrak:
Pemerintah melalui Kemendikbudristek akan melaksanakan project
pengembangan laptop merah putih yang ditujukan untuk meningkatkan
penggunaan produk TIK dalam negeri serta mendukung digitalisasi pendidikan.
Konsorsium tiga perguruan tinggi akan menyusun, mendesain, dan mengawasi
dari hulu hingga hilir pengembangan laptop merah putih yang direncanakan akan
mulai produksi di tahun 2022. Pada tahap awal, produksi laptop ini akan diserap
pada pengadaan barang dan jasa di Kemendikbudristek dan diharapkan pada
pengadaan barang dan jasa di K/L pemerintah pusat serta pemerintah daerah
kedepannya. Project ini akan maksimal apabila pemerintah dapat memberikan
perhatian diantaranya pada kesiapan riset hingga tahap komersialisasi produk
dan melakukan sinergi dengan stakeholder terkait.
Penulis: Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo, S.M, M.A.P., C.L.D
Abstrak:
Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM merupakan amanat dari
Undang-Undang Cipta Kerja juga sebagai upaya dalam mengintegrasikan
kebijakan UMKM yang selama ini bersifat lintas sektoral atau kewilayahan.
Artikel ini menjelaskan mengenai rumah produksi bersama serta tantangan
yang dihadapi dalam penyediaan akses bahan baku dengan studi kasus
pada salah satu bidang usaha yang membutuhkan teknologi tinggi, yakni
industri rotan yang pemenuhan bahan bakunya berasal dari wilayah lain.
Dengan demikian diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana
tantangan serta rekomendasi dalam penyediaan akses bahan baku rotan.
Penulis: Martha Carolina, SE.,Ak., M. Ak.
Abstrak:
Program BSU merupakan implementasi yang dilakukan pemerintah dalam
upaya melakukan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat melatar
belakangi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan
BPJS Ketenagakerjaan untuk melaksanakan program Bantuan Subsidi Upah
(BSU). Dimana salah satu tujuan program ini ialah untuk meningkatkan daya
beli masyarakat khususnya bagi pekerja di wilayah PPKM level 3 dan 4. Artikel
ini akan menjelaskan pelaksanaan BSU tahun 2021, BSU ini diberikan kepada
pekerja. Dalam penyalurannya diperlukan pengawasan yang tepat dan dilakukan
evaluasi setiap minggu untuk memastikan BSU ini mampu mempengaruhi daya
beli masyarakat.
Penulis: Ade Nurul Aida, S.E., M.E.
Abstrak:
Lahirnya otonomi daerah merupakan bagian dari tuntutan reformasi setelah
berakhirnya masa kekuasaan orde baru. Setelah dua dekade implementasi
otonomi daerah, indikator pembangunan menunjukkan perkembangan yang
menggembirakan. Namun belum menyelesaikan persoalan pemerataan baik
antarindividu maupun antarwilayah. Pada tahun 1996, gini rasio sempat
menyentuh angka 0,36. Kemudian meningkat menjadi 0,385 pada 2020. Beberapa
catatan menjadi penyebab masih tingginya tingkat ketimpangan di era otonomi
daerah. Faktor tersebut antara lain: kebijakan desentralisasi fiskal yang belum
optimal, pertumbuhan ekonomi belum inklusif, akses yang tidak merata terhadap
infrastruktur dan lahan, perbedaan upah minimum regional, serta perbedaan
aliran investasi antardaerah.
Penulis: SAVITRI WULANDARI, S.E.
Abstrak:
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber Daya manusia (sDm) Indonesia,
kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) meluncurkan program
Organisasi penggerak (pOp) yang berfokus pada peningkatan kualitas guru,
kepala sekolah, dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah
agar pOp dapat berjalan lebih optimal, yaitu memastikan bahwa organisasi terpilih
tidak bersinggungan dengan sektor-sektor yang sensitif terhadap dunia pendidikan
(misalnya industri rokok), meninjau kembali kelayakan program di tengah
pembatasan sosial, serta menunda pelaksanaan program hingga pandemi selesai.
Penulis: FADILA PUTI LENGGO GENI, SE.,MM
Abstrak:
Dampak negatif dari pandemi Covid-19 dialami hampir seluruh negara di
dunia, termasuk daerah-daerah yang ada di Indonesia. Dengan karakteristik
setiap daerah berbeda-beda menyebabkan heterogenitas dampak yang ada
pada perekonomian setiap daerah. Dalam rangka proses pemulihan ekonomi
akibat Covid-19, daerah masih memiliki sejumlah tantangan yang dihadapi dan
menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam menyikapinya. Tantangan tersebut
diantaranya kemandirian fiskal daerah yang masih rendah maupun pembangunan
daerah yang belum merata. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong daerah untuk
mampu berinovasi dalam menggali sumber pendapatan daerah diantaranya
melalui creative financing, mengelola potensi daerah melalui penguatan Badan
Usaha milik Daerah (BUmD), perencanaan pembangunan yang lebih merata,
menekankan program pemulihan Ekonomi Nasional (pEN) dapat tersalurkan dan
terealisasi dengan baik serta pentingnya koordinasi seluruh stakeholder.
Penulis: LINIA SISKA RISANDI
Abstrak:
pariwisata sebagai sektor strategis dan memiliki peranan penting bagi
perekonomian nasional, mengalami dampak yang cukup parah akibat Covid-19.
pemerintah dalam apBN 2020 dan RAPBN 2021 tengah berupaya untuk
memulihkan sektor pariwisata akibat Covid-19. Namun, dilihat dari arah kebijakan
dalam RAPBN 2021 terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat
mempercepat pemulihan sektor pariwisata.
Penulis:
Abstrak:
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat sumber daya manusia
di bidang Kesehatan mendapatkan insentif khusus untuk mengompensasi
beban kerja berlebih yang telah dijalani. Pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
278 yang kemudian direvisi dengan KMK 392. Artikel ini membandingkan
antara dua KMK tersebut dan menjelaskan potensi masalah yang mungkin
terjadi dari berlakunya KMK 392. Potensi masalah yang ditimbulkan adalah
kelebihan pembayaran, adanya tenaga non medis yang belum ter-cover
dan konflik kepentingan fasilitas kesehatan (faskes) dalam proses verifikasi.
Penulis: HIKMATUL FITRI, SE.,M.Sc
Abstrak:
Di tengah pandemi, kinerja sektor pertanian tetap tumbuh positif dibandingkan
sektor ekonomi lainnya. Meskipun memiliki peranan besar bagi perekonomian
nasional, investasi sektor pertanian masih memperlihatkan share yang rendah
terhadap total investasi, bahkan saat ini mengalami tren penurunan pada investasi
asing. Mengevaluasi serta melakukan penyesuaian kebijakan dan regulasi yang
dapat menghambat investasi di sektor pertanian merupakan upaya yang sangat
penting untuk dilakukan pemerintah bersama kementerian/lembaga terkait.
Pemerintah juga perlu mengakselerasi investasi pada daerah yang memiliki
keunggulan di sektor ini.
Penulis: DEASY DWI RAMIAYU, S.E.
Abstrak:
Dalam rangka menjaga perekonomian dan kemampuan badan usaha di
tengah pandemi Covid-19, pemerintah memberikan insentif pajak dunia usaha
sebesar Rp123,01 triliun. Namun hampir lima bulan berjalan, realisasi penyaluran
insentif ini baru mencapai Rp15,67 triliun atau setara 12 persen dari jumlah yang
dianggarkan. Pemerintah mengakui penyebab utama dari lambatnya penyaluran
ini ialah minimnya sosialisasi dan proses pendampingan kepada pelaku usaha
yang sangat terbatas. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya minat pelaku
usaha atas skema yang kurang menarik dan prosedur yang rumit. Untuk itu,
pemerintah sebaiknya meningkatkan sosialisasi dan pengawasan secara intensif
kepada pelaku usaha, termasuk dengan memberikan informasi praktis guna
meningkatkan minat pelaku usaha.
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Lantai 6, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. 021-5715.269 / 5715.635 / 5715.656 - Fax. 021-5715.635