Sekilas APBN

Harga Beras Naik Terus, Stok Beras Nasional Aman ? / Oktober 2022

Sekilas:
Di akhir bulan September 2022, Bank Indonesia (2022) melaporkan bahwa inflasi pada komponen volatile food tercatat kembali mengalami deflasi sebesar 0,79 persen (mtm), setelah pada bulan Agustus mencatatkan deflasi sebesar 2,90 persen (mtm). Penurunan harga kelompok bahan pangan tercatat terjadi pada beberapa komoditas seperti bawang merah, aneka cabai dan minyak goreng. Namun disisi lain, kondisi berbeda justru terjadi pada komoditas beras yang mengalami inflasi dalam dua bulan terakhir. Harga beras tercatat terus mengalami kenaikan dari bulan Agustus hingga saat ini yang disebabkan oleh biaya produksi gabah yang meningkat, serta adanya dampak lanjutan dari penyesuaian harga bahan bakar minyak bersubsidi. Patut diketahui bahwa baik harga untuk beras medium maupun beras premium, telah mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir. Khususnya untuk harga beras medium yang saat ini sudah berada di angka Rp10.800/kg atau naik sebesar 3,8 persen dari bulan Agustus sebesar Rp10.400/kg.




Dilematik Instruksi Presiden Untuk Penggunaan Kendaraan Dinas Bermotor Listrik / September 2022

Sekilas:
Pada pertengahan September lalu, Pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai Kendaraan Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap BBM dan mendorong tumbuhnya produsen kendaraan listrik di tanah air. Namun dalam pelaksanaannya kebijakan ini cukup menuai dilema.




Beli Minyak Rusia, Positif Atau Negatif? / September 2022

Sekilas:
Lonjakan harga minyak mentah dunia memaksa pemerintah mengambil kebijakan kenaikan harga BBM dalam negeri dan mendapat banyak penolakan dari masyarakat. Di tengah penolakan tersebut, pemerintah masih terus mencari cara untuk dapat menekan harga BBM. Salah satunya yaitu pemerintah berencana untuk memasok minyak dari Rusia dengan harga yang relatif lebih murah 30% dibandingkan dengan harga pasar internasional. Namun, terdapat konsekuensi yang perlu menjadi pertimbangan bagi pemerintah apabila tetap mengeksekusi rencana tersebut.




Wacana Penghapusan Daya Listirk 450 VA, Bagai Buah Simalakama / September 2022

Sekilas:
Dalam rapat panja bersama pemerintah pada 12 September silam, Ketua Banggar DPR RI melontarkan wacana untuk dilakukan kajian penghapusan 450 VA yang kemudian dialihkan bertahap ke 900 VA dan tetap bersubsidi. Wacana tersebut dilatarbelakangi kondisi PLN yang terus mengalami kelebihan pasokan listrik. Diproyeksi mencapai 6 gigawatt (GW) di tahun 2022 dan akan bertambah menjadi 7,4 GW di tahun 2023, serta akan mencapai 41 GW di tahun 2030. Latar belakang lain yaitu beban subsidi dan kompensasi. Dalam outlook APBN 2022, subsidi dan kompensasi listrik tercatat sebesar Rp59,6 triliun. Namun, diproyeksikan membengkak hingga akhir tahun 2022 menjadi sebesar Rp 131,02 triliun.




Ancaman Siber Tinggi, Anggaran BSSN Minim / September 2022

Sekilas:
Aksi Bjorka menuai sorotan pihak di negeri ini mulai dari pemerintah hingga ke masyarakat umum. Penjualan data e-KTP, pembeberan sejumlah data pribadi yang dimiliki oleh pejabat RI, hingga pembobolan dokumen berharga milik negara. Bukti lain atas ancaman siber yang tinggi pada basis data di Indonesia adalah peningkatan ancaman siber sebesar 22 persen menjadi 11,8 juta di tahun 2022 yang pada tahun lalu sebesar 9,6 juta ancaman dilansir dari Kaspersky. Jumlah ancaman ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Perlu diketahui, bahwa National Cyber Security Index (NCSI) Indonesia tahun 2022 adalah 38,96 dengan peringkat ke-83 dari 160 negara. Indeks tersebut didukung dengan tingkat perkembangan digital sebesar 46,88. Berbeda dengan Maroko yang tingkat perkembangan digitalnya 46,88 namun memiliki NCSI 70,13 dengan peringkat 30. Dari sini dapat kita lihat bahwa dengan tingkatan perkembangan digital yang sama, Maroko dapat mendapatkan posisi peringkat yang lebih tinggi. Melihat lebih dalam pada bagaimana Maroko mampu meningkatkan NCSI-nya meskipun dengan pengembangan digital yang setara dengan Indonesia, ternyata diketahui bahwa Maroko memperoleh pinjaman sebesar USD500 juta atau setara dengan Rp7,4 triliun dari World Bank tahun lalu. Sementara itu, Indonesia dengan tingkat pengembangan digital yang sama mengalokasikan anggaran yang kecil untuk keamanan siber dan pengembangan digital dan menurun tiap tahunnya dari tahun 2021 hingga 2023.




← Sebelumnya 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Selanjutnya →